OJK Tekankan Pentingnya GRC Untuk Pertumbuhan Ekonomi Yang Berkelanjutan

Justru kalau GRC (Governance, Risk, and Compliance) diterapkan dengan baik, ekosistemnya juga baik, maka target pertumbuhan dapat dicapai dan aman,” kata Sophia dalam diskusi bersama redaktur media massa di Gedung A.A Maramis, Jakarta, Jumat, 15 Agustus 2025.
Ia mengatakan GRC Indonesia masih kalah dibandingkan dengan negara ASEAN lainnya. BPS mencatat skor Incremental Capital Output Ratio (ICOR) Indonesia pada tahun 2023 adalah 6,33. Survei Penilaian Integritas Indonesia masih berada dalam kategori rentan, yakni di angka 71,53. “Masih banyak homework (pekerjaan rumah) yang harus kami lakukan,” kata dia.
Sophia menyebutkan ada tiga sesi dalam kegiatan tahunan tersebut dengan menghadirkan narasumber dari dalam dan luar negeri.
Untuk sesi pertama dengan sub tema “Strengthening Governance to Boost Sustainable Growth and Financial Markets Deepening” diisi oleh Edimon Ginting, Senior Advisor, Climate Change and Sustainable Development Department ADB, yang akan memberikan pandangan tentang perubahan iklim; Jowil Plecerda, Senior Officer Digital Economy Division ASEAN Secretariat yang akan membahas tentang digital vision, bagaimana posisi Indonesia dibanding negara lain, dan apakah ada improvement dan requirement-nya; Lee Jun Ho, Advisor, Financial Market Stabilization Department, South Korea FSS atau OJK Korea; dan Aviliani, Wakil Ketua Bidang Analisis Kebijakan Makro-Mikro Ekonomi Kadin.
Kemudian, sesi kedua dengan sub tema ” The Strategic Role of GRC in Strengthening Financial System Stability” dengan menghadirkan Beili Wong, Director for Global Guidance, The Institute of Internal Auditors (IIA); Nai Seng Wong, Executive Director, Strategy, Risk and Transactions Deloitte Southeast Asia; dan Jean Bouquot, International Federation of Accountants (IFAC) President.
Sesi ketiga adalah GRC Insight dengan sub tema “Modern Governance Integrity and Digital Transformation in the Era of Adaptive Governance”, yang menghadirkan Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak yang dimoderatori Andy Noya.
Selain itu, diselenggarakan juga kompetisi makalah untuk civitas akademisi dengan tema Tata Kelola untuk Mengakselerasi Pertumbuhan Ekonomi yang Berkelanjutan. Kompetisi ini diikuti oleh Peserta 585 dari 99 Perguruan Tinggi Negeri dan 143 Perguruan Tinggi Swasta.
“Para pengambil keputusan menjadi punya acuan, standar yang baik, dan kalau bingung tahu ngobrolnya dengan siapa,” kata dia. Ia mengatakan setidaknya sudah 8.500 peserta konfirmasi hadir secara online dan 300 orang on site di Balai Kartini.
Lap : Aisyah