“OJK dan Pemerintah Swiss Kembangkan Digitalisasi Ekosistem Peternakan Sapi Perah Untuk Kuatkan Ekonomi Daerah”

 

Hadir juga dalam kunjungan itu Kepala Eksekutif Pengawas Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital, dan Aset Kripto OJK Hasan Fawzi, perwakilan dari International Labour Organization (ILO), dan State Secretariat for Economic Affairs (SECO).

Kunjungan tersebut menandai keberhasilan kerja sama OJK dan ILO dalam membangun digitalisasi ekosistem peternakan sapi perah sebagai bagian tindak lanjut program Promise II Impact Project yang menghubungkan peternak rakyat, koperasi susu, dan industri dalam rantai ekosistem yang saling menguntungkan.

Mahendra Siregar dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas dukungan Pemerintah Swiss melalui ILO dan SECO dalam memperkuat ekosistem keuangan bagi UMKM di Indonesia.

“Salah satu program unggulan OJK adalah pengembangan ekonomi daerah melalui pembangunan ekosistem keuangan yang kondusif dan berkelanjutan. OJK bersama pemerintah daerah mendorong agar produk dan komoditas unggulan di daerah dapat menjadi motor pertumbuhan ekonomi yang inklusif,” kata Mahendra.

“OJK berharap kolaborasi dengan Pemerintah Swiss, ILO, dan SECO dapat terus diperkuat. Digitalisasi ekosistem seperti yang dilakukan di sektor sapi perah dapat direplikasi juga pada sektor lain seperti pertanian ataupun peternakan lain sehingga semakin banyak masyarakat dan UMKM yang merasakan manfaat nyata dari inovasi keuangan digital,” kata Mahendra.

Kepala Eksekutif Pengawas Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital, dan Aset Kripto OJK, Hasan Fawzi, menambahkan bahwa digitalisasi dalam pengelolaan bisnis peternakan akan membuka akses keuangan bagi peternak rakyat, khususnya yang masih underbanked dan unbankable.

“OJK berharap kolaborasi dengan Pemerintah Swiss, ILO, dan SECO dapat terus diperkuat, sehingga semakin banyak masyarakat dan UMKM merasakan manfaat dari inovasi keuangan digital. Digitalisasi ekosistem, seperti di sektor sapi perah ini, membuktikan bahwa teknologi mampu menjadi jembatan antara sektor riil dan lembaga keuangan formal,” kata Hasan.

Saat ini, OJK dan ILO juga tengah mengembangkan program digitalisasi ekosistem sapi perah di Malang, Jawa Timur. Program tersebut mengintegrasikan ERP dengan Penyelenggara Pemeringkat Kredit Alternatif (PKA) dan Penyelenggara Agregasi Jasa Keuangan (PAJK) untuk memperluas akses keuangan peternak.

Kegiatan ini turut dihadiri oleh Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Republik Indonesia Stella Christie, Deputi Bidang Koordinasi Perniagaan dan Ekonomi Digital Kemenko Perekonomian, Ali Murtopo Simbolon, Sekretaris Daerah Jawa Barat Herman Suyatman, Kepala OJK Jawa Barat Darwisman, Perwakilan Pemerintah dan Duta Besar Swiss untuk Indonesia, Country Director ILO Indonesia and Timor-Leste Simrin Singh, serta Ketua KPBS Aun Gunawan.

Sebagai informasi, KPBS membina lebih dari 4.500 peternak dengan populasi 15.553 sapi perah dan produksi susu rata-rata mencapai 80 ton per hari. Model bisnis KPBS menunjukkan bagaimana koperasi menjaga keberlanjutan bisnis, memperkuat akses keuangan, serta menjadi motor penggerak ekonomi daerah.

KPBS telah berhasil membangun Enterprise Resource Planning (ERP) dalam ekosistem peternakan sapi perah. ERP akan menghubungkan pelaku ekosistem sapi perah yang meliputi peternak rakyat, koperasi susu, dan industri  sehingga terwujud rantai distribusi yang lebih efektif dan efisien.

Informasi lebih lanjut:

Kepala Departemen Literasi, Inklusi Keuangan dan Komunikasi OJK – M. Ismail Riyadi

Telp. (021) 29600000; Email: humas@ojk.go.id

Lap : Aisyah

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Related Articles